TV Menyala Tapi Tidak Ditonton Bisa Ganggu Mental Anak
Dalam dunia kedokteran, paparan suara TV yang menyala namun tidak ditonton disebut dengan istilah background-TV. Ketika dibiarkan menyala tanpa ditonton, TV masih bisa mengalihkan perhatian karena tetap mengeluarkan bunyi dan kadang memancarkan cahaya terlalu terang.
Sebuah penelitian di University of New Mexico menunjukan, anak-anak menerima paparan background TV tersebut rata-rata selama 4 jam setiap hari. Durasi ini dinilai cukup lama untuk memicu gangguan perkembangan mental, sehingga susah belajar membaca.
Paparan background TV terjadi apabila anak-anak berada satu ruangan dengan TV, atau di dekat ruang TV. Ketika melakukan aktivitas lain, tanpa disadari perhatian anak akan teralihkan oleh suara TV sehingga anak tidak pernah bisa benar-benar fokus.
"Bayi dan anak-anak tidak bisa multitasking
(melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan)," kata Prof Victor
Strasburger, MD yang mempresentasikan penelitian tersebut di ajang International Communication Association seperti dikutip dari Medicinenet, Selasa (24/4/2012).
Dalam penelitiannya, Prof Strasburger mengalami 1.454 rumah tangga yang memiliki anak berusia 8 bulan sampai 8 tahun. Ketika dibandingkan, anak-anak yang terpapar background TV lebih lama perkembangan mentalnya cenderung lambat dan prestasi belajarnya rendah.
Prof Strasburger mengajurkan, TV sebaiknya dimatikan bila tida ada yang menonton dan anak-anak hanya boleh menonton TV atau mendengar suaranya selama 1-2 jam dalam sehari. Bahkan menurutnya, anak-anak di bawah usia 2 tahun sangat tidak dianjurkan menonton TV.