Telkom Ingin Penyebab Telkom-3 Gagal Orbit Segera Diumumkan
AP Photo/STR
Foto yang diambil Jumat (25/11/2011) ini memperlihatkan roket pendorong Proton Rusia yang diluncurkan dari Pusat Peluncuran Roket Ruang Angkasa di Baikonur, Kazakhstan. Sebuah roket yang mirip gagal berfungsi setelah diluncurkan Senin (6/8) yang membawa dua satelit komunikasi. Pernyataan resmi menyebutkan, akibat kegagalan itu, kedua satelit gagal menempati orbit yang diinginkan.
Telkom berharap penyebab Satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit bisa diumumkan bulan September ini. Hasil ini akan sangat berguna sebagai bahan evaluasi Telkom, dan untuk mempercepat pencairan dana asuransi Telkom-3.
Perusahaan kontraktor satelit ISS Reshetnev dari Rusia, masih melakukan investigasi dan akan mengambil kesimpulan atas peristiwa itu. ISS Reshetnev adalah mitra yang digandeng Telkom untuk membuat Satelit Telkom-3.
Namun, Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan, ISS Reshetnev tidak punya hak untuk mengumumkan hasil investigasinya. Yang boleh mengumumkan hasil investigasi hanyalah Badan Luar Angkasa Rusia Roscosmos.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada satelit itu, hanya Roscosmos yang bisa mengumumkan," kata Arief usai acara silaturahmi Masyarakat Telematika Indonesia di Jakarta, Kamis (6/9/2012).
"Pengumumannya seharusnya tidak lama lagi, diharapkan bulan ini (September-red)," tambah Arief.
Arief menjelaskan, Satelit Telkom-3 seharga Rp 1,8 triliun itu belum diserahterimakan kepada Telkom. Jadi, statusnya masih dimiliki oleh ISS Reshetnev.
Telkom telah mengasuransikan penuh satelit tersebut sehingga jika terjadi sesuatu, tidak ada dampak keuangan yang signifikan. Perusahaan yang menjamin klaim asuransinya adalah Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), yang juga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Arief berharap, begitu pengumuman dari Roscosmos keluar, dana klaim asuransinya bisa segera cair.
Satelit Telkom-3 diluncurkan pada 7 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan. Satelit ini mulanya dikabarkan hilang. Setelah dilacak, Telkom 3 ditemukan melayang di ketinggian yang jauh dari orbit yang diharapkan.
Besar kemungkinan Satelit Telkom-3 tidak dapat digunakan lagi.
Satelit Telkom-3 memiliki kapasitas 42 transponder, yang terdiri dari 24 transponder Standard C-band 36MHz, 8 transponder Extended C-band 54MHz bandwidth, 4 transponder KU-band 36MHz bandwidth dan 6 transponder KU-band 54MHz bandwidth.
Cakupan geografis Standard C-band adalah Indonesia dan negara Asia Tenggara lain, Extended C-band mencakup Indonesia dan Malaysia, dan KU-band mencakup seluruh Indonesia.
Perusahaan kontraktor satelit ISS Reshetnev dari Rusia, masih melakukan investigasi dan akan mengambil kesimpulan atas peristiwa itu. ISS Reshetnev adalah mitra yang digandeng Telkom untuk membuat Satelit Telkom-3.
Namun, Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan, ISS Reshetnev tidak punya hak untuk mengumumkan hasil investigasinya. Yang boleh mengumumkan hasil investigasi hanyalah Badan Luar Angkasa Rusia Roscosmos.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada satelit itu, hanya Roscosmos yang bisa mengumumkan," kata Arief usai acara silaturahmi Masyarakat Telematika Indonesia di Jakarta, Kamis (6/9/2012).
"Pengumumannya seharusnya tidak lama lagi, diharapkan bulan ini (September-red)," tambah Arief.
Arief menjelaskan, Satelit Telkom-3 seharga Rp 1,8 triliun itu belum diserahterimakan kepada Telkom. Jadi, statusnya masih dimiliki oleh ISS Reshetnev.
Telkom telah mengasuransikan penuh satelit tersebut sehingga jika terjadi sesuatu, tidak ada dampak keuangan yang signifikan. Perusahaan yang menjamin klaim asuransinya adalah Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), yang juga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Arief berharap, begitu pengumuman dari Roscosmos keluar, dana klaim asuransinya bisa segera cair.
Satelit Telkom-3 diluncurkan pada 7 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan. Satelit ini mulanya dikabarkan hilang. Setelah dilacak, Telkom 3 ditemukan melayang di ketinggian yang jauh dari orbit yang diharapkan.
Besar kemungkinan Satelit Telkom-3 tidak dapat digunakan lagi.
Satelit Telkom-3 memiliki kapasitas 42 transponder, yang terdiri dari 24 transponder Standard C-band 36MHz, 8 transponder Extended C-band 54MHz bandwidth, 4 transponder KU-band 36MHz bandwidth dan 6 transponder KU-band 54MHz bandwidth.
Cakupan geografis Standard C-band adalah Indonesia dan negara Asia Tenggara lain, Extended C-band mencakup Indonesia dan Malaysia, dan KU-band mencakup seluruh Indonesia.
Posting Komentar untuk "Telkom Ingin Penyebab Telkom-3 Gagal Orbit Segera Diumumkan"
Bila Ada Pertanyaan/Saran Opini Silakan Dilayangkan Di kotak Komentar/Buku Tamu
Dan Dimohon Para Visitor Menggunakan Bahasa Yang Sopan
Bila Tidak Menggunakan Bahasa Yang Sopan Komentar Anda Akan Kami Hapus
Mohon Maaf Bila Ingin Menyalin Artikel ini Harap Mencantumkan Sumbernya
When the Any Questions / Suggestions Please posted in Opinion Comment box / Guest Book
Please Use The Visitor and The Polite Language
When Not Using Polite Language That We Will Delete Your Comment
Sorry if this article Want to Copy Please Include the SourceSorry If you want to copy this article if Please Include the Source