Pseudotumor Cerebri
Pseudotumor cerebri terjadi ketika tekanan di dalam tulang tengkorak
(intracranial pressure) meningkat tanpa penyebab yang jelas. Gejalanya
mirip dengan tumor otak tapi tak ditemukan tumor. Kondisi ini biasa
disebut juga dengan idiopathic intracranial hypertension (IIH).
Pseudotumor cerebri banyak terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, tapi yang paling sering mengalaminya adalah wanita obesitas yang tengah produktif melahirkan anak.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Pseudotumor cerebri banyak terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, tapi yang paling sering mengalaminya adalah wanita obesitas yang tengah produktif melahirkan anak.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Penyebab
Para pakar menduga pseudotumor cerebri ada kaitannya dengan kelebihan jumlah cairan cerebrospinal di dalam tulang tengkorak. Selain itu, cairan yang dihasilkan oleh otak ini pada akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah. Bisa jadi peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan pseudotumor cerebri ini juga merupakan akibat dari adanya gangguan pada proses penyerapan tersebut.
Menurut beberapa studi terbaru, sebagian besar penderita pseudotumor cerebri diketahui mengalami penyempitan (stenosis) pada dua sinus besarnya di dalam otak (transverse sinuses). Namun peneliti juga belum yakin apakah penyempitan itu merupakan salah satu penyebab pseudotumor cerebri atau bukan.
Para pakar menduga pseudotumor cerebri ada kaitannya dengan kelebihan jumlah cairan cerebrospinal di dalam tulang tengkorak. Selain itu, cairan yang dihasilkan oleh otak ini pada akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah. Bisa jadi peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan pseudotumor cerebri ini juga merupakan akibat dari adanya gangguan pada proses penyerapan tersebut.
Menurut beberapa studi terbaru, sebagian besar penderita pseudotumor cerebri diketahui mengalami penyempitan (stenosis) pada dua sinus besarnya di dalam otak (transverse sinuses). Namun peneliti juga belum yakin apakah penyempitan itu merupakan salah satu penyebab pseudotumor cerebri atau bukan.
Gejala
- Sakit kepala sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk seiring dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
- Sakit kepala sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk seiring dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
Gejala
- Sakit kepala sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk seiring dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
- Sakit kepala sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk seiring dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
Posting Komentar untuk "Pseudotumor Cerebri"
Bila Ada Pertanyaan/Saran Opini Silakan Dilayangkan Di kotak Komentar/Buku Tamu
Dan Dimohon Para Visitor Menggunakan Bahasa Yang Sopan
Bila Tidak Menggunakan Bahasa Yang Sopan Komentar Anda Akan Kami Hapus
Mohon Maaf Bila Ingin Menyalin Artikel ini Harap Mencantumkan Sumbernya
When the Any Questions / Suggestions Please posted in Opinion Comment box / Guest Book
Please Use The Visitor and The Polite Language
When Not Using Polite Language That We Will Delete Your Comment
Sorry if this article Want to Copy Please Include the SourceSorry If you want to copy this article if Please Include the Source