Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Dukung kami

Pengertian Isotop dan Zat Radioaktif Serta Sejarahnya


    Pada saat kini telah dikenal 109 jenis unsur kimia, termasuk beberapa unsur buatan atau sintetis. Unsur-unsur tersebut pada umumnya terdiri dari isotop-isotop, yaitu unsur yang memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutronnya berbeda. Dengan kata lain, unsur tersebut memiliki nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa yang berbeda. Misalkan: sinar radioaktifcontoh reaksi isotop
Unsur-unsur berat yang memiliki nomor atom diatas 83, seluruh isotop-isotopnya bersifat tidak stabil atau radioaktif. Unsur radioaktif adalah unsur yang mampu memancarkan radiasi. Sedangkan unsur-unsur yang bernomor atom dibawah 83 pada umumnya memiliki isotop radioaktif maupun isotop stabil.
contoh bersifat radioaktif dan stabil

Sejarah Penemuan Keradioaktifan

Sejarah penemuan keradioaktifan diawali oleh penemuan W. Rontgen (1845-1923). Pada tahun 1895 ia menemukan adanya suatu sinar yang berdaya tembus tinggi dan dapat menghitamkan film potret. Sinar tersebut, sekarang dikenal sebagai sinar Rontgen atau sinar X, terpancar dari anoda ketika sinar katoda membentur anoda itu. Sinar X sekarang banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, yaitu untuk mengetahui keadaan organ tubuh bagian dalam, misalnya patah tulang, kerusakan paru-paru, dan lain-lain.
Henry Becquerel pada tahun 1896 menemukan bahwa uranium dapat memancarkan sinar secara spontan, tanpa harus disinari terlebih dulu. Pemancaran sinar tersebut juga bukan gejala fluoresensi. Sinar tersebut berdaya tembus kuat dan dapat menghitamkan film potret. Gejala pemancaran radiasi secara spontan tersebut oleh Becquerel dinamakan keradioaktifan. Sedangkan zat yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut zat radioaktif.
Pada tahun 1898 pasangan suami isteri Marie Curie dan Pierre Curie menemukan dua unsur yang jauh lebih aktif dibanding uranium. Dua unsur tersebut masing-masing diberi nama Polonium dan Radium. Ernest Rutherford pada tahun 1903 menyatakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan menjadi 2, yaitu yang bermuatan positif disebut Sinar Alfa ( α )dan yang bermuatan negatif disebut Sinar Beta ( β ). Selanjutnya Paul U. Villard menemukan sinar radioaktif yang tidak bermuatan dan diberi nama Sinar Gamma ( γ ).

Posting Komentar untuk "Pengertian Isotop dan Zat Radioaktif Serta Sejarahnya"