Adab Bertamu Dalam Ajaran Islam
Apabila kita ingin bertamu, hendaknya
kita beradab dengan adab bertamu dalam Islam, agar kita beruntung di
dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia karena kita tidak ingin
meninggalkan kesan yang jelek dan tidak ingin meresahkan shohibul bait
menurut pandangan Islam.
Beruntung
di akhirat karena orang yang mengamalkan sunnah Rosululloh dengan ikhlas
akan meraih pahala dari Alloh. Di antara adab bertamu dalam Islam yang
harus diperhatikan adalah:
Tidak Mengintip Ke Dalam Bilik
Ketika
tamu sampai di halaman rumah, tidak diizinkan mengintip melalui jendela
atau bilik, walaupun tujuannya ingin mengetahui penghuninya ada atau
tidak, mengingat ancamannya yang sangat keras.
Tidak Masuk Rumah Walaupun Terbuka Pintunya
Rumah
yang terbuka pintunya belum tentu ada penghuninya. Sekalipun ada
penghuninya, tamu dilarang masuk, karena persyaratan boleh masuk rumah
orang lain harus mendapatkan izin.
Minta Izin Maksimal Tiga Kali
Tamu
yang hendak masuk di rumah orang lain jika telah meminta izin tiga
kali, tidak ada yang menjawab atau tidak diizinkan, hendaknya pergi.
Tidak Menghadap Ke Arah Pintu Masuk
Ketika
tamu tiba di depan rumah, hendaknya tidak menghadap ke arah pintu.
Tetapi hendaknya dia berdiri di sebelah pintu, baik di kanan maupun di
sebelah kiri.
Hendaknya Menyebut Nama Yang Jelas
Ketika
tuan rumah menanyakan nama, tamu tidak boleh menjawab dengan jawaban
“saya” atau jawaban yang tidak jelas. Karena tujuan shohibul bait
bertanya adalah ingin tahu siapa tamu itu dan untuk menentukan sikap
apakah boleh masuk atau tidak.
Bila Disuruh Pulang, Hendaknya Pulang
Bila
shohibul bait menyuruh tamu agar pulang, maka hendaknya pulang dan
tidak boleh memaksa atau menawar karena izin masuk rumah bukan
perdagangan sehingga harus ditawar. Dan hendaknya tamu tidak sakit hati.
Menyempaikan Salam Kepada Shohibul Bait Bila Telah Berjumpa
Menyampaikan salam kepada shohibul bait yang muslim adalah perintah Alloh.
Tidak Masuk Bila Yang Mengizinkan Wanita
Seorang
tamu pria hendaknya tidak masuk rumah apabila yang mempersilahkan masuk
adalah seorang wanita. Kecuali wanita tersebut telah diizinkan oleh
suaminya atau mahromnya.
Menundukkan Pandangan
Kaum pria apabila melihat wanita yang bukan mahromnya wajib menundukkan Pandangannya.
Mendo’akan Shohibul Bait
Rasululloh
menyeru umatnya bila bertamu, lalu mendapatkan jamuan makan dan minum,
atau serupa dengan itu, hendaknya mendo’akan shohibul bait dengan do’a,
sebagaimana yang dituntunkan oleh beliau.
“Ya Alloh, ampunilah dosanya dan rohmatilah dia dan berkahilah rizki yang engkau berikan kepadanya”.
Tidak Menceritakan Aibnya Kepada Orang Lain
Ketika
tamu masuk di rumah saudaranya sesama muslim, kadangkala menjumpai
hal-hal yang kurang berkenan di hatinya, atau melihat aib dan
kekurangan. Jika ia menjumpai hal itu, hendaknya tidak membicarakannya
kepada orang lain kecuali bila bertujuan untuk meminta nasihat.