Karakter Orang yang Sadar dan yang Lalai
Assalaamu’alaikum wr wb
______________________________________________________________________________
“Karakter Orang yang Sadar dan yang Lalai”
______________________________________________________________________________
“Karakter Orang yang Sadar dan yang Lalai”
- Apa bedanya, antara orang yg sadar diri dengan yg lalai? | Org yg sadar diri biasanya taat, yang lalai gampang maksiat.
- Org yg sadar diri biasanya tahu apa yg hrs dikerjakan, org yg lalai harus diawasi, diingatkan, ditegur, bahkan dicegah agar tak maksiat.
- Mereka yg sadar diri, bisa membimbing org lain. Sementara mereka yg lalai harus diwaspadai agar tak menyesatkan.
- Melakukan amal perbuatan dgn kesadaran penuh tentu jauh lebih baik dari yg terpaksa | Tetapi mereka yg lalai, tak akan mampu lakukan itu.
- Sadar bahwa diri adalah hamba Allah Ta’ala, maka ia akan takut kepadaNya | Mereka yg lalai, bahkan membangkang kepadaNya.
- Menyelesaikan pekerjaan tanpa beban bagi mereka yg sadar diri | Mereka yg lalai, terbiasa mengabaikan pekerjaannya.
- Bagi org yg sadar: ilmu itu dicari, dipelajari, dipahami dan kemudian diamalkan | Mereka yg lalai, tak menempatkan ilmu dlm kehidupannya.
- Bisa saja org yg lalai mencari dan mempelajari ilmu, tetapi tak bersemangat mengamalkannya | Mereka yg sadar diri, ilmu harus diamalkan.
- Berbagi ilmu itu ibadah, bagi mrk yg sadar diri bhw harus beramal | Sementara mrk yg lalai, disibukkan utk raih kenikmatan diri semata.
- Mereka yang sadar diri sering mengingatkan org lain dlm kebaikan | Mereka yg lalai, bisa saja menaburkan jebakan2 agar berbuat dosa.
- Akhirat adalah abadi. Dunia ini sementara. Begitulah org yg sadar diri menilai | Org yg lalai, akan memilih nikmati dunia lupa akhirat.
- Hawa nafsu jadi panglima utk gerakkan pikir & rasa bagi org yg lalai | Ketakutan & harapan (kpd Allah) jadi acuan bg mrk yg sadar diri.
- Peringatan dlm al-Quran makin menguatkan keimanan mrk yg sadar diri | Sementara mrk yg lalai, tak pernah mengambil pelajaran darinya.
- Seruan utk berbuat baik, kian mengokohkan keyakinan bagi mrk yg sadar diri | Tapi tak mempan bagi mrk yg tingkat lalainya kronis.
- Seringkali kita menyangka bhw mrk yg lalai itu kurang ilmunya. Ternyata tidak. Justru dlm bbrp fakta mrk pintar tapi imannya lemah.
- Banyak sdh org pandai lagi terpelajar tapi juga mudah lalai akan adanya Allah Swt, tatkala bertemu dgn gemerlap indah duniawi.
- Sudah begitu bnyak cerita, org yg tahu syariat dan teori akidah, tetapi bertekuk lutut dan gadaikan agama demi raih sampah dunia.
- Sangat mudah dilihat, sangat berjejalan kisah mrk yg lalai justru dari kalangan terdidik, tetapi perhiasan dunia membutakan hatinya.
- Banyak kasus seharusnya menjadi cermin, tatkala seorang alim berkelindan dgn kekuasaan tetapi ia lalai dan tertipu kedudukan duniawi.
- Itu artinya, mereka yg lalai biasanya tak mampu kendalikan hawa nafsunya, dan abaikan nasihat baik yg digelontorkan mrk yg sadar diri.
- Mereka yg sadar diri insya Allah senantiasa menjaga imannya dgn ketaatan kpd Allah Ta’ala. Sehingga tahu yg seharusnya dilakukan.
- Perih dan pedih terasa, tetapi mrk yg sadar diri akan konsekuensi keimanannya tetap dijalaninya demi meraih ridho Allah Swt semata.
- Jalan terjal berliku dan berlobang pun akan diterobos, jika jalan itu bagian dari konsekuensi menjaga iman dan mengokohkan takwanya.
- Mereka yg sadar diri tak pikirkan pujian dan cacian manusia | Mrk yg lalai, justru berharap koleksi pujian dan takut celaan manusia.
- Kita, ada di posisi manakah? | Apakah menjadi org yg sadar bahwa diri kita hanyalah hamba Allah Ta’ala atau justru jadi pembangkangNya?
- Semoga kita BUKAN org yg LALAI akan pengawasan Allah Swt dan tak takut akan hari di mana tak ada penolong seorang pun bagi diri kita.
- Firman Allah Swt: “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, >>>
- >>> dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? (QS Faathir [35]: 37)
- Ibnu Katsir menafsirkan dlm tafsirnya: “Tidakkah kamu telah hidup di dunia dengan umur yg panjang? Sekiranya kamu termasuk org2 yg >>>
- >>> org2 yg mengambil manfaat dari kebenaran, pastilah kamu telah mengambil manfaat dari kebenaran itu semasa hidupmu di dunia.
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa dipanjangkan umurnya hingga enam puluh atau tujuh puluh tahun, >>>
- >>> maka ia telah diberi kesempatan dalam umur(nya tersebut).” (HR. Ahmad, Thabraniy dll). Dalam riwayat Bukhariy dengan lafazh: >>>
- >>> “Allah telah memberi udzur kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya hingga umur enam puluh tahun.” (HR Bukhariy)
- Mnrut Ibnu Katsir: Usia 60 ini, merupakan umur dimana Allah tlh ckp memberikan udzur kpd hamba2Nya (utk briman, brtakwa & bramal shalih)
- Dengan usia ini pula, hamba-hamba Allah tdk dpt lagi mengemukakan alasan2 (utk menghindar dari siksaNya). Demikian menurut Ibnu Katsir.
- Semoga kita trmasuk hamba2 Allah Ta’ala yg sadar diri dgn keimanan, ketakwaan, & amal2 shalih yg kita semai utk raih ridho Allah semata.
- Kita manfaatkan sisa usia kita di dunia ini untuk terus menebar kebaikan, perbanyak amal shalih, senantiasa tawakal kpd Allah Ta’ala.
- Smoga kita bisa mnjadikan dunia sbg tempat singgah belaka, agar tak lalai akan kehidupan akhirat yg abadi |Jauhkan pula diri dr maksiat.
- Perbanyak teman org2 yg shalih, agar ketika kita lupa ada yang mengingatkan, saat kita lalai ada yg menegur dan menasihati.
- Kunjungi majelis2 ilmu yg bermanfaat agar hidup kita barokah dgn bekal yg banyak utk kehidupan akhirat kelak.
- Kuatkan ketaatan kita kpd Allah SWT, mohonlah senantiasa ampun kepadaNya, dan mintalah kepadaNya kekuatan iman di hati dan pikir kita.
- Jangan mudah tergoda bujuk rayu setan yg tergambar dgn jelas dlm perilaku manusia yg tersesat jalan | Mohon perlindungan Allah Ta’ala.
- Semoga Allah Swt memudahkan segala urusan kita dan memberkahi kehidupan kita. Menjauhkan sifat lalai dari dalam diri kita.
- Semoga Allah Ta’ala berikan jalan lurus dan membuat kita senantiasa sadar diri, mampu berfikir, dan mengambil banyak pelajaran berharga.
- Islam, adalah jalan benar yg sudah kita tapaki. Tetaplah tawakkal kepada Allah, kuatkan iman, kokohkan ketaatan kepadaNya. Sabarlah.